Pertolongan Pertama Pada Gigitan Ular

Pertolongan Pertama Pada Gigitan Ular


Sebaiknya kita berusaha sedapat mungkin menghindar dari gigitan ular. Saran ini dapat kita terapkan ketika kita berada diwilayah yang memungkinkan terdapat ular berbisa :
  • Berjalanlah dengan hati-hati dan perhatikan benar-benar dimana kita akan menapakkan kaki. Bila terdapat tumpukan kayu, sebaiknya kita berjalan diatasnya dari pada berjalan disekitarnya, kecuali kita yakin benar tempat sekitar aman.
  • Bila kita mengambil buah, pastikan disekitar pohon tidak terdapat hal-hal yang mencurigakan, Sebaiknya kita juga berhati-hati ketika berjalan di sekitar perairan (Sungai, danau).
  • Jangan sekali-kali mengganggu, menganiaya atau bercanda untuk menggoda ular. Ular tidak dapat menutup matanya, oleh karena itu, kita tidak dapat mengira apakah ia sedang tidur atau tidak. Beberapa spesies seperti Mamba, Kobra dan Bushmaster, akan menyerang ketika didekati oleh orang asing.
  • Gunakan tongkat ketika berjalan, untuk memastikan apa yang ada di hadapan kita.
  • Gunakan alas kaki, dekker dan pelindung kaki lainnya dengan benar, terutama pada malam hari.
  • Jangan panik ketika kita bertemu dengan ular !, Tetaplah tenang, ular tidak dapat mendengar apa yang kita katakan. Gerak gerik kita sesekali dapat mengejutkan ular yang sedang tidur atau berjemur.
  • Pada umumnya, ular akan segera berlalu, bila kita memberikannya kesempatan untuk pergi. Jangan di halang-halangi dengan membuat tindakan-tindakan yang tidak perlu.
  • Berhati-hatilah jika kita benar-benar harus membunuh ular untuk dimakan atau untuk keamanan. Terkadang, walaupun tidak biasa, kehangatan dan tubuh orang yang tertidur dapat menarik perhatian ular.
Tip's Bila digigit Ular :

1. Tenangkan Korban.
Tenangkan korban agar tidak panik. Hanya 30% kasusu yang termasuk dalam gigitan ular berbisa, dari seluruh kasus gigitan ular berbisa, dan hanya 50% saja yang benar-benar menyebabkan efek sistemik.
2. Imobilisasi.
Kurangi gerakkan pada sisi yang tergigit. Perlakukan luka seperti pada patah tulang/keseleo. Gunakan mitela atau kain atau pembalut lainnya untuk menutup luka. Ikatan tidak boleh terlalu kencang, karna dapat membahayakan daerah yang terluka.
3. Pergi kedokter secepatnya.
Pengobatan tradisional tidak mempunyai bukti secara ilmiah dalam hal mengatasi gigitan ular.
4. Sebutkan gejala-gejala sistemik yang timbul.
Laporkan kepada Dokter mengenai keluhan atau kondisi korban yang timbul setelah gigitan. Beberapa kondisi yang mengarah pada penyebaran racun keseluruh tubuh (sistemik) antara lain : Ptosis (posisi satu atau kedua kelopak mata bagian atas/palpebra superior yang lebih rendah).

Jika jauh dari pusat pelayanan kesehatan, maka lakukan :
1. Tidak berbisa.
Perban/mitela/pembalut kain yang bersih.
2. Berbisa.
- Bebaskan luka dari benda-benda yang menutupi. Lepaskan/gunting kain yang menutupi daerah luka.
- Kurangi aktivitas, terutama yang menggunakan daerah yang tergigit.
- Jangan mengiris daerah yang tergigit. Jangan gunakan mulut untuk menghisap darah/bisa dari tempat gigitan.
- Bersihkan daerah yang tergigit dengan air dan sabun. tutup dengan kasa/kain/mitela yang bersih.
- Balut sekali lagi dengan elastic bandage atau pembalut yang cukup ketat (Jangan juga terlalu ketat). Balutan ini, untuk mengkompresi aliran vena (aliran balik ke jantung) dan kapiler, bukan aliran arteri (aliran dari jantung keseluruh tubuh), Cek nadi dibawah daerah yang di balut. Nadi harus teraba. jika tidak, longgarkan sedikit ikatannya.
- Ekstremitas/anggota tubuh yang tergigit, sebaiknya di bidai (hard bidai, bukan soft bidai) untuk mengurangi gerakkan.
- Atasi sok
- Posisikan anggota tubuh yang tergigit di bawah jantung. Jangan diatas.
- Bila perlu, istirahatkan korban ditempat yang aman.
- Untuk korban yang sadar, jaga jangan sampai dehidrasi. Kebutuhan cairan harus cukup.

Diagnosa dan Testing.

Ular yang berbisa pada umumnya mempunyai lebih dari satu sett gigi taring, sedangkan ular yang tidak berbisa, biasanya meninggalkan 2 bekas lubang. Bekas gigitan ular yang tidak berbisa, dapat menyerupai bentuk gigitan seperti taring ular berbisa, karena ukuran gigitannya yang besar.

Test yang dapat dilakukan, adalah test pengumpulan darah 20 menit (20 Minute whole blood clotting Test). Test ini mudah, namun membutuhkan tabung kering (dry test tube) yang baru dan benar-benar bersih untuk menghindarkan kesalahan interprestasi (positive palsu).
Caranya :
  1. Masukkan beberapa ml darah segar langsung dari bekas gigitan kedalam tabung.
  2. Biarkan selama 20 menit (jangan di goyang/dikocok)
  3. Miringkan tabung.
Interprestasi :
  1. Bila darah masih tetap encer (tidak membeku), berarti terjadi proses koagulopati (gangguan pembekuan darah) yang menandakan gigitan berasal dari spesies Viperine (berbisa).
  2. Gigitan Kobra atau Kraits tidak menimbulkan proses tersebut.
Kriteria pemberian Preparat ABU (Anti bisa ular/Anti Snake Venom)

Penggunaan ABU, harus disertai indikasi penyebaran bisa sistemik atau pembengkakkan lokal yang hebat. Penyebaran bisa sistemik dapat terjadi sejak 20 WBCT yang di tandai oleh perdarahan spontan atau kelainan neurologis seperti ptosis. Reaksi lokal yang berat di tandai oleh pembengkakkan yang cepat menyebar antara sendi atau melibatkan sebagian dari daerah yang tergigit. Pembengkakkan biasa yang timbulnya tidak progresif bukan merupakan indikasi pemberian ABU.

Sumber :
  1. Editorial, The Pediatric Management of Snakebite : The National Protocol Indian Pediatrics 173 Volume 44 - March 17, 2007.
  2. U.S. Army Survival Manual FM 21 - 76. Chapter 11 : Dangerous Animals. June 1992.
  3. Army, marine corps, navy, air force, Survival, Evasion And Recovery ; June 1999.

Author :

"BALIKPAPAN PUSTAKA". Pangkalan Data dan Informasi - memperkenalkan Potensi dan Pesona Kota Balikpapan dimata dunia. Dengan merujuk pada aspek Geografi, Geopolitik (Negara), wilayah Administratib (Pemerintah daerah) serta konten lain seputar Kota Balikpapan. Saat ini Anda baru saja membaca artikel berjudul : Pertolongan Pertama Pada Gigitan Ular.
Share Artikel

Artikel Terkait