Sejarah Mall di Balikpapan (1)

Sejarah Mall di Balikpapan (1)


Berawal dari Tiga Jaya Department Store yang pada saat itu sangat ramai di kunjungi oleh masyarakat Balikpapan. Hal ini di karenakan koleksi-kaleksi yang ditawarkan cukup banyak dan memang terbaik jika di bandingkan dengan toko-toko lain yang ada. setelah itu di area muara Rapak juga muncul Toko Matahari, entah kebetulan atau tidak namanya sama yaitu mencatut nama Matahari Department Store, tetapi dengan adanya Toko Matahari tersebut cukup menyedot perhatian masyarakat terutama menjelang hari raya. Selanjutnya juga berdiri Toko Delta yang posisinya tepat berseberangan dengan Toko Matahari di area Muara Rapak. Dengan kehadiran 3 Toko tersebut maka perhatian masyarakat juga terpencar.

Tahun 1992, Sejarah pertokoan (Mall) di Kota Balikpapan di mulai yaitu dengan berdirinya Plaza Balikpapan, ketika itu bernama Balikpapan Center. Diawal beroprasinya Balikpapan Center itu progresnya masih berkisar 80% belum finish, belum di cat dan masih dalam keadaan serba berhambur disana sini, salah satu tenant kala itu yang sudah mulai buka adalah Hero Supermarket. dan ini sangat menyedot perhatian masyarakat Kota Balikpapan Betapa tidak ketika kita berada didalamnya untuk berjalan saja kita mesti merayap oleh karena banyaknya masyarakat Balikpapan yang berkunjung, situasi dan kondisi ini disebabkan bahwa dengan hadirnya Hero Supermarket masyarakat menganggap bahwa swalayan terbesar itu ternyata tidak hanya ada di pulau Jawa saja tetapi kini juga telah hadir dan ada di Kota Balikpapan. (Kalau tidak salah ingat di Banjarmasin sudah ada duluan kala itu).

Setelah Hero Supermarket buka, menyusul kemudian Gramedia Book Store yang lokasinya berada diatas Hero Supermarket. Gramedia pun membuka outletnya sebelum Balikpapan Center Finishing.

Sejarahpun berlanjut dengan bukanya Matahari department Store di Balikpapan Center, yaitu sebuah Department Store yang terbesar dan ternama di Indonesia. Bagaimana dengan nasib Tiga Jaya Department store, Toko Matahari dan Delta Jaya ? Tiga Jaya bergerak cepat dengan membeli lahan di sebelah Hotel Gajah Mada kemudian merenovasi toko yang sudah ada sebelumnya menjadi 3 lantai, maksudnya untuk mengambil beberapa persen dari para pengunjung Balikpapan Center agar dapat berkunjung juga ke Toko Tiga Jaya yang jaraknya hanya berkisar 10 meter dari Balikpapan Center.

Diawal-awal oprasinya, Toko Tiga Jaya memang masih mampu menarik minat masyarakat terutama kepada mereka yang hapal dan tau dengan Toko Tiga Jaya, akan tetapi seiring dengan berputarnya waktu dan dengan bertambahnya koleksi dan pilihan yang disediakan oleh Matahari Department Store, pengunjung Toko Tiga Jayapun semakin sepi. Faktor lain yang menjadikan Tiga Jaya menjadi sepi pengunjung adalah dari sisi pelayanan, ketika kita telah Memasuki Tiga Jaya kita selalu disambut dan selalu ditanya ketika kita berjalan untuk melihat-lihat dan selalu didekati oleh pramuniaganya, mungkin maksudnya baik tapi kita tetap aja merasa risih, beda dengan Matahari Department Store, kita bebas melihat-lihat dan berjalan-jalan tanpa selalu merasa di ikuti oleh pramuniaga. Mungkin ini yang menjadi sebab hingga akhirnya Toko Tiga Jaya Department Store kini hanya tinggal kenangan. Kini Toko Tiga Jaya menjadi Inul Vista Karaoke.

Kemudian Toko Delta dan Toko Matahari muara rapak pun perlahan-lahan juga ikut-ikutan menjadi catatan sejarah perbelanjaan yang ada di Kota Balikpapan setelah berdiri dan beroprasinya Balikpapan Center dan Matahari Department Store. 

Dari tahun 1992 Plaza Balikpapan Center, terus berjaya tanpa saingan hingga sampai dengan tahun 2003, yang mana pihak Sinar Mas Wisesa yang juga sebagai pemilik Perumahan Balikpapan Baru kemudian mendirikan Mall Fantasy (Mall Balikpapan Baru) berlokasi di perumahan Balikpapan Baru Ring Road. Masyarakatpun menyambutnya antusias, sebab kini masyarakat punya pilihan lain untuk berbelanja. Diawal oprasinya Mall Fantasy lumayan menarik minat pengunjung, namun satu hal yang menjadi halangan untuk berkembangnya Mall Fantasy adalah faktor lokasi yang berada bukan daerah bisnis, tidak seperti Balikpapan Center yang berada di pusat atau di jantung kota. Untuk ke Mall Fantasy jalan yang dilewati pun tidak seramai di pusat kota, juga agak sedikit ribet sehingga basis pengunjung hanya terbatas pada penghuni perumahan Balikpapan Baru saja.

Salah satu alasan kalahnya dalam persaingan oleh karena tenan-tenant yang ada di Mall Fantasy tidak lebih bagus dari yang ada di Balikpapan Plaza. Bahkan ada salah satu tenant yang cukup punya nama yaitu Value, hanya buka beberapa bulan saja dan akhirnya pun juga tutup karna sepi pengunjung.

Tahun 2004, di muara rapak berdiri Plaza Rapak dengan tenant utamanya Ramayana Department Store yang mengisi di tiga lantai. Keberadaan Ramayana di Balikpapan pun disambut baik oleh masyarakat Balikpapan, dari berbagai penjuru kota Balikpapan beramai-ramai datang ke Ramayana saat pembukaan pertamanya. Selain Ramayana ada juga KFC dan Toko Buku Kharisma. Mungkin karna tempatnya berada di dalam kota (pusat kota) dan berada di kepadatan penduduk Kota Balikpapan maka Plaza Rapak pun menjadi tidak pernah sepi pengunjung, sebab kawasan Gunung Sari, Soekarno-Hatta, Gunung Pipa, Karang Anyar adalah merupakan area lalu lintas yang cukup ramai.

Tahun 2005, merupakan tonggak bersejarah di Balikpapan karena di tahun ini banyak proyek-proyek besar di bangun, khususnya Mall. Pada tanggal 18 Juni 2005, adalah peletakan batu sebagai tanda di launchingnya mega proyek baru BSB (Balikpapan Super Block) yang di lakukan oleh Walikota Balikpapan, Bapak H. Imdaad Hamid SE. Ditahun yang sama juga di mulai proyek Mall, yaitu Pasar Baru Square yang berada di Pasar Baru, selama proyek Pasar Baru Square maka aktivitas pasar baru yang lama direlokasi ketempat penampungan sementara, hingga struktur bagunan selesai.

Sekitar pertengahan tahun 2006, dibangun gedung Makro / Lotte, lokasinya di Ring Road. Tahun 2007, pihak PT. Pandega Citra Niaga juga tidak mau ketinggalan, Trade Center juga di bangun lokasinya berada ditengah, yaitu diantara Plaza Balikpapan dan Pasar Baru Square, hanya saja pihak pengembang Trade Center, jauh lebih cepat dalam menyelesaikan Trade Center dibandingkan dengan Pasar Baru Square, sehingga pada tanggal 20 November 2008 di lakukan Soft Opening Trade Center oleh Walikota Balikpapan, Bapak Rizal Effendi. Saat pembukaan sungguh sangat menarik perhatian, pasalnya diantara brand-brand yang hadir turut pula dibuka untuk pertama kalinya di Kalimantan Timur, yaitu Pasar Modern berkelas Hipermarket (Hypermart). Kehadiran Hypermart di Kota Balikpapan tampaknya menjadi magnet bagi masyarakat betapa tidak anda dapat berbelanja makanan dan kebutuhan rumah tangga dengan harga yang menarik. Dengan kehadiran Hypermart, maka semakin lengkap pulalah pusat perbelanjaan di Kota Balikpapan.

Tanggal 22 Desember 2008 Cinema XXI di Pasar Baru Square mulai di oprasikan, Cinema XXI adalah bioskop jaringan dari 21 Cineplex, dari segi interior maupun kualitas film lebih baik dari bioskop 21 yang sudah di buka di Samarinda. Masyarakat dapat menikmati film-film terbaru Box Office di akhir tahun 2008, memang sebelumnya Balikpapan memiliki beberapa gedung bioskop namun film-film yang di putar adalah film-film yang sudah lama (Kadaluwarsa) karna sudah di putar di bioskop 21, kuwalitasnya juga di bawah standart. Uniknya lokasi atau area Cinema XXI berada di dalam mall yang belum finish seratus persen dan Cinema XXI adalah tenant pertama yang buka di Pasar baru Square yang kondisi dari lantai parkiran masih berdebu dan tidak nyaman, tangga menuju lantai atas pun juga masih kotor, tetapi walaupun kondisi Pasar Baru Square masih amburadul, animo warga tidak surut untuk dapat mengunjungi Cinema XXI.

Setahun kemudian tepatnya tanggal 9 September 2009, oleh pengembang BSB, diresmikanlah e - Walk, yaitu Mall sekaligus entertainment (semacam Citos - Cilandak Town Square). e -Walk bisa dibilang sebagai pelopor Mall yang mengandalkan tenant-tenant ternama dari Jakarta bahkan juga luar negeri yang di hadirkan di Kota Balikpapan yang tentu saja untuk yang pertama ada di Kalimantan Timur. Seperti Starbucks, Haagen Dazs, Dunking Donuts, Body's n Soul, Bread Talk, J-co Donuts, Takigawa, Score !, Mr. Pancake, Doner Kebab dll. Kini tempat kongkow-kongkow berkelas telah hadir di Kota Balikpapan, sehingga masyarakat Balikpapan tidak perlu lagi pergi ke Jakarta untuk menikmatinya.

Kehadiran e-Walk seakan menjadi saingan serius bagi Plaza Balikpapan. Di e-Walk, tenant nya lebih bervariasi dan lebih punya nama jika di bandingkan dengan dengan Mall Plaza Balikpapan, suasananya lebih nyaman dan menyenangkan serta berkelas. di e-Walk lebih banyak pilihan tempat untuk kongkow sedangkan Plaza Balikpapan ... Resto-restonya tidak sebanyak di e-Walk. e-Walk memang sangat cocok untuk kongkow karna memang di disain untuk hiburan dan entertainment. Di hari kerja, terutama pada jam istirahat seiang e-Walk tak pernah sepi dari pengunjung, semua resto terisi penuh.

Jika memang demikian keadaannya, bagaimana dengan Plaza Balikpapan, apakah hanya berdiam diri melihat pengunjungnya berkurang ?, trus bagaimana pula dengan Pasar Baru Square yang telah merubah nama menjadi Balcony City ? Kita tunggu aja perkembangannya.

Tanggal 18 Desember 2010, Cahaya Departement Store yang menempati 3 lantai telah di buka bersamaan dengan Soft Openingnya Balcony City Mall, Orange Mart dan Zona 2000 di area Cahaya Departement Store. Kini masyarakat Kota Balikpapan sudah mempunyai tiga pilihan Mall yang besar disatu jalur dan jaraknya tidak terlalu berjauhan. Balcony City adalah satu-satunya Mall yang menghadap ke laut selat Makasar. 

Author :

"BALIKPAPAN PUSTAKA". Pangkalan Data dan Informasi - memperkenalkan Potensi dan Pesona Kota Balikpapan dimata dunia. Dengan merujuk pada aspek Geografi, Geopolitik (Negara), wilayah Administratib (Pemerintah daerah) serta konten lain seputar Kota Balikpapan. Saat ini Anda baru saja membaca artikel berjudul : Sejarah Mall di Balikpapan (1).
Share Artikel

Artikel Terkait