Lokasi geografis Kota Balikpapan yang strategis sebagai pintu gerbang Pulau Kalimantan dengan fasilitas Bandar Udara Internasional, Pelabuhan Laut Internasional, Zona Industri dan berbagai fasilitas lainnya telah menjadikan Kota Balikpapan sebagai pusat bisnis untuk wilayah Kalimantan.
Melimpahnya seumber daya energi dan sumber daya alam yang terdapat di pulau Kalimantan telah menarik berbagai perusahaan baik Nasional maupun Multinasional untuk beroprasi di salah satu pulau terbesar didunia ini. Karena lokasinya yang strategis dan memiliki pasilitas penunjang yang memadai, maka banyak perusahaan-perusahaan tersebut membuka kantor pusat atau perwakilannya di Balikpapan, sehingga Kota Balikpapan tumbuh dan berkembang sebagai Kota Jasa, Industri, Pariwisata dan Perdagangan.
Pembangunan di Kawasan Timur Indonesia, khususnya Kalimantan Timur sangat membutuhkan dukungan human capital yang berkualifikasi High Skill dan Middle Skill yang siap bekerja dengan jumlah yang cukup besar. Sejalan dengan hal tersebut, maka rencana strategis (Renstra), Visi dan Misi Pemerintah Kota Balikpapan dalam membangun dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) daerah diarahkan dalam 4 strategi yaitu :
- High Science ..... 20%
- High Skill ............ 30%
- Middle Skill ........ 30%
- Low Skill ............. 20%
Pendirian Politeknik Balikpapan oleh Pemerintah Kota Balikpapan melalui Yayasan Pendidikan Pemerintah Kota Balikpapan merupakan hasil dari suatu proses pemikiran panjang, untuk mengantisipasi kemajuan Kota Balikpapan sebagai bagian dari Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan salah satu pusat industri pertambangan dan migas ditanah air. Pemerintah Kota menyadari bahwa Balikpapan tidak memiliki lembaga Pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memadai, sehingga kebutuhan tenaga kerja pada level High Skill banyak dipenuhi oleh pendatang dari luar daerah.
Menyadari hal tersebut, maka pada tahun 2000. Pemerintah Kota Balikpapan mengadakan suatu seminar pembangunan kota dengan mengundang para pakar pembangunan. Salah satu rekomendasi yang diajukan, yaitu untuk pembangunan sumber daya manusia di kota ini dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja adalah menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan tenaga ahli Madya dibidang keahlian tertentu.
- Teknik Mesin Alat Berat
- Teknik Elektronika
- Teknik Sipil
- Tata Boda.
Untuk mengantisipasi perkembangan Politeknik Balikpapan, Pemerintah Kota Balikpapan secara bertahap sejak tahun 2004 telah melakukan upaya membebaskan lahan seluas 15 Ha yang berlokasi di Jl. Soekarno - Hatta Km 8, yang merupakan cikal bakal Kampus Politeknik Balikpapan saat ini. Perencanaan pembangunan kawasan kampus Politeknik telah tersusun dalam masterplan yang disusun bekerja sama dengan LAPI - ITB Bandung. Realisasi Masterplan diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan kampus Politeknik Balikpapan yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo pada tanggal 10 Februari 2007, bertepatan dengan peresmian Kota Balikpapan sebagai Kota Vokasi.
Pada tahun 2008 Kampus baru Politeknik Balikpapan telah mulai ditempati. Proses pembangunan dilanjutkan dengan pembangunan gedung kuliah untuk program studi Elektronika pada tahun 2009. Pada tahun 2010 dibangun gedung Workshop untuk program studi Mesin Alat Berat. sejak saat itu kampus pusat dan seluruh perkuliahan dipindahkan ke Kampus yang baru, sedangkan untuk kegiatan praktek teknik mesin alat berat masih menggunakan fasilitas SMK Negeri I Balikpapan dan untuk praktek Tata Boga nebggunakan SMK Negeri 4 Balikpapan.
Dalam perjalanannya Politeknik Balikpapan telah mengadakan kerja sama dengan Central Queensland Institute of TAFE (CQIT), Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam rangka standarisasi tenaga pengajar, transfer Manajemen perguruan tinggi, peningkatan mutu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan upaya penjaminan mutu internal, selama 5 tahun, yaitu dari tahun 2006 s/d 2010. Direktur Politeknik Balikpapan dijabat oleh dosen ITB yang merupakan salah satu realisasi kerjasama tersebut. Juga dijalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri di Kota Balikpapan dan sekitarnya.
Pada tahun 2010, Politeknik Balikpapan telah membuktikan kelayakannya dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dengan penilaian dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT untuk semua program studi yang ada saat itu.
- Teknik Mesin Alat Berat terakreditasi B dengan nilai 313 (Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 002/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/V/2010.
- Tata Boga terakreditasi B dengan nilai 320
- Teknik Elektronika terakreditasi C dengan nilai 293
- Teknik Sipil terakreditasi C dengan nilai 283 (berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 001/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/V/2010).
Puncak proses penegerian yang merupakan tonggak baru sejarah Politeknik Balikpapan adalah pada tanggal 9 September 2011 dengan ditanda tanganinya Permendiknas Nomor 41 tahun 2011 tentang Pendirian Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Negeri Balikpapan.
Dalam masa transisi Politeknik Negeri Balikpapan tetap akan mendapatkan bantuan biaya oprasional dan bantuan lainnya dari Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebagaimana tertuang dalam surat Komitmen pembiayaan yang di tanda tangani oleh Wali Kota Balikpapan, Ketua DPRD Kota Balikpapan, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur dan Ketua DPRD Kalimantan Timur.
Nama-nama Direktur Politeknik Negeri Balikpapan dari awal berdiri 2 Agustus 2002 sampai dengan saat ini adalah Sbb :
- Ir. Wahyudi Widodo (2002 - 2006)
- Ir. Tutuka Ariadji. M.Sc. Ph.D (2006 - 2008)
- Dr. Ir. Purnomo Soekirna (2008 - 2010)
- Totok Sulistyo. S.T.M.T (2010 - 2012)
- Riswan Asmaran. S.T.M.M (2012 - 2014)
- Nur Wahidah Jamal, S.T.M.T (2014 - Sekarang)