Beruang Madu Balikpapan

Beruang Madu Balikpapan


SIFAT FISIK DAN INDRA

Beruang madu merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada didunia. Berat badannya berkisar antara 30 sampai dengan 65 Kg, namun data dari alam sangat terbatas. Beruang madu yang ada di Pulau Borneo merupakan yang paling kecil dan kemungkinan dapat digolongkan sebagai sub-jenis (sub-species) dengan nama H. Malayanus eurispylus.

Sifat fisik Beruang Madu adalah Sbb :
  1. Bulunya pendek, mengkilat dan pada umumnya hitam (namun terdapat pula yang berwarna coklat kemerahan maupun abu-abu)
  2. Mata berwarna coklat atau biru
  3. Hampir setiap beruang madu mempunyai tanda didada yang unik (warnanya biasanya kuning, orange atau putih dan kadang-kadang bertitik-titik)
  4. Hidung beruang madu relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong.
  5. Kepalanya relatif besar sehingga dapat menyerupai anjing, kupingnya kecil bundar, dahinya yang penuh daging terkadang tampak berkerut
  6. Mempunyai lidah yang sangat panjang (paling panjang dari semua jenis beruang yang ada)
  7. Lengan yang melengkung kedalam, telapak yang tidak berbulu dan kuku yang panjang (maka beruang madu sangat teradaptasi untuk memanjat pohon)
  8. Tangannya relatif besar dibandingkan dengan ukuran badan (kemungkinan besar hal ini memudahkan beruang madu untuk menggali tanah dan membongkar kayu mati untuk mencari serangga)
  9. Beruang madu mempunyai penciuman yang sangat tajam sehingga dapat mencium bekas injakan satwa lain maupun manusia. Penglihatannya diduga biasa saja sedangkan pendengarannya cukup peka.
PENYEBARAN.

Tidak banyak catatan mengenai penyebaran jenis ini, baik secara histori maupun saat ini. Namun demikian, jenis ini telah dilihat diseluruh Asia Tenggara dari ujung timur Hindia dan bagian utara Birma sampai ke Laos, Kamboja, Vietnam dan Thailan sampai keselatan di Malaysia dan Pulau Sumatera serta Borneo.Ada catatan histori yang menunjukkan bahwa beruang madu dulu terdapat di Tibet, Bangladesh dan beberapa wilayah di Hindia dan Cina dan di Pulau Jawa. Namun demikian, penyebaran beruang madu telah sangat mengecil sejak zaman dulu, dikarenakan kehilangan habitat dan perburuan. Beruang madu telah dianggap punah di Tibet, kemungkinan punah di Hindia bagian Timur (namun keterangan ini perlu dipastikan kembali) dan Bangladesh. Kemungkinan besar bahwa di Cina bagian selatan sisa populasi tinggal sedikit ataupun juga mungkin telah punah.

HABITAT.

Hutan hujan tropis merupakan habitat utama beruang madu. Kayu hutan tersebut dinilai tinggi oleh manusia dan sedang dikonversikan dengan cepat ke hutan sekunder, perkebunan, pertanian, peternakan dan pemukiman.

Di Indonesia dan Malaysia merupakan pengeekspor kayu keras tropis terbesar di dunia dan kebanyakan ekspor tersebut berasal dari habitat beruang madu sehingga habitatnya berkurang. Walaupun dampak spesifik terhadap penyebaran, kepadatan dan jumlah populasi dan ketersediaan makanan belum diketahui dengan pasti namun sudah dapat di pastikan bahwa dampaknya negatif. Kegiatan manusia yang telah diuraikan diatas menggantikan hutan dataran rendah yang asli dengan hamparan lahan yang tidak dapat di manfaatkan beruang madu. Habitat yang dibutuhkan oleh beruang madu menghilang termasuk tumbuhan, serangga dan makanan lain yang dibutuhkan oleh beruang madu, oleh karena makanan aslinya sudah tidak ada, terkadang beruang madu memakan tanaman petani, terutana umbut kelapa, sehingga akhirnya tanaman tersebut mati. akhirnya beruang-beruang tersebut diburu dan dibunuh.

Beruang madu merupakan Omnivora, memakan banyak makanan. Makanan utamanya adalah serangga (Rayap, semut, larva kumbang dan kecoa hutan). Jenis buah-buahan juga madu jenis kelulut (Stingless bees). Terkadang juga makan bunga, rumput dan daun hampir tidak pernah dimakan. Di pinggiran hutan beruang madu terkadang memakan umbut (jenis Palem) juga terkadang memakan mamalia kecil dan burung. Kukunya yang panjang, tajam dan melengkung memudahkan beruang madu untuk menggali tanah, membongkar kayu jabuk. Rahangnya yang sangat kuat membuat beruang madu sanggup membongkar kulit kayu guna mencari serangga dan madu. Lidahnya yang panjang memudahkan bagi beruang madu untuk mengambil makan dilubang-lubang yang dalam. dalam sehari beruang madu dapat berjalan rata-rata 8 Km untuk mencari makanannya.

Author :

"BALIKPAPAN PUSTAKA". Pangkalan Data dan Informasi - memperkenalkan Potensi dan Pesona Kota Balikpapan dimata dunia. Dengan merujuk pada aspek Geografi, Geopolitik (Negara), wilayah Administratib (Pemerintah daerah) serta konten lain seputar Kota Balikpapan. Saat ini Anda baru saja membaca artikel berjudul : Beruang Madu Balikpapan.
Share Artikel

Artikel Terkait