Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan
Terhitung sejak Senin 15 September 2014, Bandara Sepinggan Balikpapan ganti nama menjadi Bandar Udara Internasional Sultan Adji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Peresmian bandara oleh Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan peresmian 11 proyek lain di Kalimantan Timur yang menjadi bagian dari proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pada koridor Kalimantan dan Koridor Jawa.
Profil Sultan Adji Muhammad Sulaiman adalah salah satu pahlawan nasional dari Kalimantan Timur. Sultan Adji Muhammad Sulaiman merupakan raja Kartanegara yang memerintah di tahun 1850 hingga 1899. Bergelar Al Adil Khalifatul Amirul Mu'minin Kartanegara ing Martadipura ke - 17. Sultan Adji Muhammad Sulaiman dikenal memiliki andil dalam kemajuan Kalimantan melalui Kerajaan Kutai di masa pemerintahan Hindia Belanda.
Terminal baru Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan Kalimantan Timur mulai digunakan pada Sabtu 22 Maret 2014. Pengoprasian terminal tersebut di tandai oleh Maskapai Lion Air JT 763 rute Balikpapan - Jakarta sebagai maskapai pertama yang terbang melalui terminal baru pada pukul 06.00 Wita. Sedangkan Garuda Indonesia Rute Jakarta - Balikpapan menjadi maskapai pertama yang tiba di bandara tersebut.
Luas Bandara Internasional Sultan Adji Muhammad Sulaiman Sepinggan adalah 110.000 meter persegi dari sebelumnya yang hanya 17.000 meter persegi. Sebelas Garbarata melengkapi terminal baru ini. Bandara ini dirancang untuk mampu menampung 10 juta penumpang pertahun, dilengkapi juga dengan terminal kargo baru, hanggar baru, Apron, Shelter air untuk alat berat, hingga gedung parkir super luas. Semua Pembangunan ini menelan biaya hingga Rp 2,05 Triliun.